Angkat Tema Ekologi, Produksi Sampah P2K UAD Justru Meningkat

Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) 2024 menghasilkan total 560 Kg sampah selama pelaksanaanya. Meski mengusung tema “Kolaborasi Dahlan Muda Merawat Semesta” serta mengangkat ekologi sebagai salah satu pilar dengan makna pentingnya menjaga lingkungan, jumlah sampah tahun ini justru mengalami peningkatan sebesar 6.5% dari P2K sebelumnya. 

“Jadi, untuk rata-rata jumlah dari hari pertama mulai opening sampai hari fakultas itu (sampah) kita mencapai 550 kilogram sampai 650 kilogram dan itu baru sampah anorganiknya aja” Ungkap Difa Mahendra selaku ketua umum Green Campus Community (GCC) pada reporter Poros (17/9/2024).

Difa menambahkan tidak hanya sampah anorganik, tetapi juga terdapat sampah organik dengan rata-rata per harinya 60 Kg yang mencapai jumlah tertingginya pada hari prodi yaitu sebanyak 80 Kg.

Melansir dari laman News UAD, P2K UAD 2024 mengusung tema “Kolaborasi Dahlan Muda Merawat Semesta”, serta mengangkat ekologi sebagai salah satu pilar dengan makna pentingnya menjaga lingkungan. Kendati demikian, tetap terjadi kenaikan dalam volume sampah, Reporter Poros mencoba meminta keterangan ketua serta wakil ketua panitia pusat P2K untuk merespon hal ini. Namun, sampai berita ini ditulis keduanya masih enggan untuk diwawancarai.

Di sisi lain, Koordinator Zona 1, Hanif Rachmat Fauzan menjelaskan bahwa sampah P2K yang dihasilkan dari kampus 1 UAD sebanyak 8 hingga 10 trash bag per hari.

“Seenggaknya 4-5 trash bag, aku kurang tau pastinya tapi, ya, perkiraannya segitu untuk satu fakultas, jadi ya total-total mungkin 8-10 trash bag,” jelas Hanif (17/9/2024).

Terkait alur pengolahan sampah, Hanif menyampaikan bahwa pertama sampah dipilah menjadi 3 jenis yaitu sampah kertas, plastik, dan sisa makanan. Kemudian, Difa memaparkan setelah pemilahan sampah dikumpulkan di titik yang ditentukan pada setiap kampus, lalu diangkut pada jam 2 siang.

Baca Juga:  Aliansi Masyarakat Pejuang HAM Soroti Kinerja Komnas HAM

“Mungkin kalau titik sampah, jadi untuk setiap kampus itu bakal dipickup, kalau kemarin-kemarin itu (pengangkutan mulai) pukul setengah 2 udah ada mobil dari panpus, itu mulai dari kampus 5, 2, 3, 1 kemudian di-droppoint-kan di kampus 4 di dekat lapangan bola” terang Difa kepada Reporter Poros (17/9).

 

Lebih lanjut, Difa menerangkan ketika semua sampah sudah disatukan di drop point, selanjutnya GCC akan menyalurkannya kepada mitra-mitra pengolah. Sampah anorganik akan disalurkan ke pihak Duitin. Duitin adalah aplikasi yang memfasilitasi pengumpulan dan pengelolaan sampah daur ulang. Sedangkan, sampah organik disalurkan kepada peternak maggot.

Sementara itu, Rubiyanto, selaku Team Leader Gardening Kampus 4 UAD, menyampaikan bahwa terdapat penambahan alat untuk menampung sampah selama P2K berlangsung termasuk trash bag yang disebar ke berbagai titik.

“Kalau untuk tempat sampah kemungkinan besar tidak kita tambah, tapi nanti akan kita sediakan trash bag di titik-titik tertentu. Jadi, nanti akan kita kasih mungkin di titik sini, di titik mana itu kita stand by kan trashbag,” ujar Rubiyanto saat ditemui reporter Poros (11/9/2024).

Selaras dengan hal itu, Difa menyebutkan sebanyak 5 hingga 7 trash bag diedarkan GCC untuk panitia P2K di setiap fakultas.

“Kebanyakan itu (trashbag) anorganik mungkin 5, kemarin, tempat organiknya 2 bisa jadi kumulatif bisa naik turun” lanjut Difa.

Selain itu, mengenai sampah yang dihasilkan dari Closing Ceremony P2K UAD 2024 bertempat di Jogja Expo Center (JEC), Koordinator Housekeeping JEC, Gunarto, menyebutkan sampah P2K yang diurus oleh JEC meliputi sampah organik, dan sampah pusat jajanan serba ada. Sementara, UAD menangani sampah anorganik yang berada di dalam aula utama seperti sampah konsumsi peserta.

Baca Juga:  Dua Orang Positif Terjangkit Korona, Jogja Belum Tetapkan KLB

“Jadi, (sampah) yang limbah kardus itu dikelola sendiri sama tim UAD, terus nanti yang sampah yang istilahnya nasinya atau isinya itu nanti dibuang di dekat truk tadi” papar Gunarto.

 

Reporter : Eka, Diva, Qina

Penulis : Qina & Raudhah

Penyunting : Nadya Amalia 

 

Persma Poros
Menyibak Realita