Anies Baswedan : Jangan Pernah Menyerah, Jalan Terus

Loading

Persoalan pembredelan Pers Mahasiswa (Persma) Poros Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tidak kunjung usai, mendapat tanggapan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan. Dia mengatakan bahwa meskipun ada permasalahan harus tetap berjalan.

Lembaga Pers Mahasiswa Poros UAD dibekukan pada 27 April 2016 lalu. Pihak rektorat baru akan memberikan konfirmasi untuk audiensi di hari Senin 16 Mei 2016. Terhitung sudah 19 hari kejadian tersebut berlangsung, namun belum juga mendapatkan kepastian.

Terkait kondisi Poros saat ini, Fara Dewi Tawainella selaku Pimpinan Redaksi Poros mengungkapkan, beberapa aktivitas seperti peminjaman ruang atau melakukan wawancara dengan pihak birokrasi kampus belum dapat dilakukan. Bahkan kegiatan jurnalistik hanya bisa dilakukan di tataran mahasiswa.

Hal senada juga diungkapkan oleh Lalu Bintang Wahyu Putra selaku Pimpinan Umum Poros, ia mengatakan jika segala aktivitas Poros di kampus belum diperbolehkan oleh birokrasi kampus. ”Untuk berkegiatan, Poros tidak dapat beraktivitas di kampus, saat ini kita melakukan bazar di kampus–kampus lain seperti di UGM dan UNY,” ujar Bintang.

Namun, lelaki yang akrab disapa Kribo ini mengungkapkan jika Poros tetap akan menerbitkan produk. ”Untuk produk kami mengupayakan untuk tetap ada, meskipun dana bukan dari kampus, kita bisa iuran supaya produk bisa terbit,” tuturnya.

Anies Baswedan yang menghadiri acara Seminar Pengusulan Gelar Pahlawan Abdul Rahman (A.R.) Baswedan di Aula lantai 1 masjid Islamic Center kampus IV UAD (12/5) sempat diwawancarai reporter Poros. Dia mengatakan jika mahasiswa harus berekspresi dan memperjuangkan terus masalah yang kini dihadapi. “Mahasiswa bukan tempat berekspresi kecengengan. Jangan pernah menyerah, jalan terus ekspresikan pikiran,” ujar Anies.

Sebelum meninggalkan lokasi acara, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini juga berpesan kepada Poros agar tidak usah khawatir akan kasus yang dialami saat ini. Menurutnya perjuangan harus tetap jalan terus. “Jadi anda jangan khawatir yang namanya berjuang jalan terus,” ujarnya.

Baca Juga:  Aksi Damai Dukung Perjuangan Ibu-ibu Rembang

Perlu diketahui bahwa Poros telah mengajukan surat permohonan audiensi sejak 2 Mei 2016, namun saat dimintai konfirmasi pihak rektorat belum bisa memberikan kepastian. “Ini sebenarnya sudah dua minggu kami mengajukan surat dari Aliansi Jurnalis Independen Jogja yang mau memediasi kita di forum itu (audiensi-red), tapi minggu ini dari rektorat terus mengulur–ulur dengan alasan kesibukan dan jadwal yang padat,” ujar Fara saat diwawancarai (12/5).

Fara berharap kampus segara merespon surat audiensi yang sudah dikirimkan. “Kami berharap pihak rektorat segera menanggapi surat audiensi yang kami layangkan, karena di organisasi kami saat ini tidak hanya ada satu dua orang, tapi ada puluhan mahasiswa yang memang ingin belajar jurnalistik di UKM kami,” ujarnya. [Irma]

Persma Poros
Menyibak Realita