Suara dentuman terdengar memilukan, asalnya dari seseorang yang membentur-benturkan kepalanya ke dinding kamar berukuran dua kali dua meter persegi. Sesekali raungan berat keluar dari mulut yang berliur. Sobekan foto gadis berkulit sawo matang ia keluarkan dari dalam dompet hitam berbahan kain. Lembar kertas itu mengukir senyum sabit meruncing menimbulkan sebuah lekukan di kedua sisinya. Rambut cokelat setengah bahu lengkap dengan poni bergelombang ke bawah menyempurnakan rupa si gadis.
Aduhai sekali makhluk Tuhan satu ini. Suryadi mulai senyum-senyum sendiri. Lelaki kurus itu kemudian berjalan menuju lemari kayu dan perlahan membuka lipatan baju muslim berwarna putih, tempat di mana cincin emas lima gram dengan intan mungil bertengger di tengah berada. Ia menghela napas dalam-dalam. Dipandangnya lekat foto Zubaidah sambil tersenyum. “Aku ingin sekali menikahimu.”
Tidak lama, Suryadi tiba-tiba menggeram. Tangannya mengepal foto perempuan berambut setengah bahu itu dibakar. Kepalanya kembali dibenturkan ke dinding. Kali ini Suryadi menangis. Semakin kencang suara tangisan, semakin kencang pula ia menghantamkan kepala. Rambut hitam perlahan basah, warna merah saga turun menutupi mata. Suryadi pun jatuh tersimpuh.
Pandangannya buram dan bibir pucat pasi. Tangan merogoh saku mengambil gawai, kemudian menekan sebuah kontak nomor bertulis “Zubaidah”. Butuh beberapa kali nada sambung, hingga kemudian sebuah suara perempuan di seberang terdengar.
“Ada apa, Sur?” Suryadi hanya diam. Suara Zubaidah membuat nyalinya menciut. “Sur, aku lagi sibuk, kalau tidak ada apa-apa jangan hubungi aku.” Perempuan itu menutup telpon.
Suryadi marah. Aungan berat kembali terdengar. Ia bangkit, lalu menghempaskan benda yang ada di sekeliling. Kepala kembali ia benturkan ke dinding. Luka sobek semakin lebar. Bau anyir mengguar dari kaus cokelat bertulis huruf kuning. Lelaki kurus itu dua kali tersungkur. Perut kembung kempis dan mulut menganga persis ikan terdampar. Mungkin sebentar lagi Suryadi akan mati.
“Astaghfirullahal adzim, kamu kenapa, Sur?“
Sesosok lelaki bertubuh gemuk dengan kemeja putih menggotong tubuh Suryadi ke atas kasur. Suara benturan kepala suryadi memang cukup keras sehingga mengundang orang untuk datang. Kali ini nyawanya masih terselamatkan. Darah yang mengalir di kepala tersumbat oleh lilitan kain.
Suryadi melirik orang yang menolongnya. Lelaki gemuk itu panik, karena setelah menatap orang di hadapannya ini tiba-tiba ia meronta dengan mata melotot ke langit-langit kamar dengan tangan setengah mengepal. Akhirnya, lelaki itu memilih untuk menjauh dan kemudian keluar.
“ Baung.. aaa… Ssssaat!”
Suryadi geram. Mulutnya tidak bisa berbicara dengan benar. Suara teriakan begitu melengking, memprihatinkan. Sudah seminggu remaja yang seharusnya menginjak kelas dua SMA itu tidak menyentuh makanan. Tak tahu kenapa, semenjak ditinggal sang saudara perempuan menikah, ia selalu merenung di dalam kamar. Suryadi seperti orang ketakutan dan terkadang teriak-teriak tak jelas. Asu, babi, kambing, dan umpatan lainnya setiap hari terdengar menggelegar seisi rumah.
Kepala sekolah juga pernah mendatangi Suryadi, tapi tetap saja ia memilih diam dan kembali masuk ke dalam kamar. Zainal sahabatnya pun hampir dipukuli ketika berkunjung.
“Jangan urus hidupku, urus hidupmu sendiri, Asu!” teriak Suryadi padanya kala itu.
Malam sebelum saudara perempuannya menikah, Suryadi masuk ke dalam kamar calon pengantin itu. Ia bermanja dan bertanya.
“Mbak, apakah hidupku tanpa dirimu akan bahagia?” Si lawan bicara tersenyum, kemudian mendaratkan sebuah kecupan dari bibir berpoles lipstik bening di kening Suryadi. Pemuda itu hanya mampu memejamkan mata. Wajahnya tersenyum geli ketika rambut hitam setengah bahu milik saudaranya mengenai kedua pipi.
“ Apa yang kamu khawatirkan? Hidupku dan hidupmu tidak akan pernah berubah, Adikku sayang.” Terdengar suara lembut yang mengalun menyapa indra pendengaran Suryadi.
Mendengar saudaranya berkata seperti itu, Suryadi menetaskan air mata. Tangannya memeluk erat tubuh yang sedang menggunakan baju tidur bercorak kelopak bunga. Suryadi menangis, pelukan itu semakin erat, hingga ia terkesan meremas tubuh saudaranya . Keduanya semakin berdekatan. Napas mereka tidak beraturan. Sungguh indah, cahaya redup lampu neon membingkai dua bersaudara yang saling meluapkan kasih sayang .
“Mbak jangan menikah, aku takut kehilangan orang yang aku sayang lagi.”
Perempuan bergigi gingsul itu pun tersenyum, dia sadar bahwa adiknya masih belum bisa melupakan sosok ayah yang selama ini memanjakannya. Pelukan itu terlepas, Suryadi menatap saudaranya.
“Semua milik Tuhan, kita harus menerima kalau ayah sudah duluan pergi ke surga.”
Teringat akan hal itu, kepala Suryadi tertunduk lemah. Ayahnya dua bulan yang lalu meninggal dunia karena serangan jantung. Sejak itulah Suryadi jarang ada di rumah dan memilih tidur di tempat Zainal. Tapi, kejadian itu tak berlangsung lama. Saudara perempuannya pulang dari Malaysia, itu membuat hati senang bukan kepalang. Ya, Suryadi jarang di rumah bukan tanpa alasan. Dia tahu penyebab kematian ayahnya.
“Kan masih ada ibu di sini, masa ibu tidak sayang, Sur,” ucap perempuan itu kemudian. Suryadi mengangkat kepala.
Air mata yang berjatuhan kering seketika. Suryadi pun menceritakan perilaku ibu selama saudaranya pergi ke Malaysia. Cerita itu ditimpali dengan gelengan kepala, si perempuan tidak percaya dengan apa yang diceritakan adiknya.
“Tidak mungkin. Ibu tidak mungkin melakukan itu!”
Tanpa menanggapi perkataan yang dilontarkan, Suryadi melanjutkan ceritanya kembali. Wajah saudaranya memerah, matanya terpejam rapat menahan amarah. Plakkk. Kepala Suryadi miring. Tamparan saudaranya membuat keadaan menjadi hening.
“ Cepat keluar dari kamarku!” bentak perempuan itu.
Suryadi kecewa, dia berjalan menuju kamar. Sungguh tidak menyangka bahwa orang yang sangat disayangi akan berbuat seperti itu. Dengan mata merah dan jiwa tergoncang, dia mengangkat kasur dan mengambil sebuah bungkus plastik kecil yang berisi serbuk putih. Suryadi menaburkan benda itu di atas meja belajar dan menghirupnya.
Sosok perempuan bermukena dengan tasbih yang bergelantung di tangan samar-samar berdiri melihat Suryadi di depan pintu. Orang yang sedang ditatap kaget, sepasang mata membulat, dia masih berdiri di samping meja belajar, kemudian dengan segera membersihkan sisa serbuk putih itu dari hidung.
“Apa yang kamu lakukan?” Sebuah pertanyaan itu membuat Suryadi gugup. “ Mau sampai kapan kamu terus menggunakan benda haram itu?” tanya Perempuan yang merupakan ibu Suryadi sembari menghampiri.
Suryadi tidak mau ibunya menghampiri, karena itu akan membuat sesuatu yang tidak diinginkan terjadi. Benar saja, sebuah dorongan keras tiba-tiba membuat tubuh pemuda itu jatuh ke atas kasur, tangan dan kaki kemudian diikat, dan mulutnya ditutup kain bantal. Lampu kamar mati, bayangan tubuh molek yang terbias cahaya bulan perlahan melucuti pakaiannya satu persatu. Suryadi mencoba berontak, namun usahanya tidak membuahkan hasil. Semakin dia banyak gerak, ikatan di tangan dan kakinya semakin kencang.
Suryadi tidak bisa menghindari kejadian itu. Desahan napas berat tak sanggup ia tahan. Pemuda itu kesal, kenapa saudaranya tidak percaya dengan apa yang dia ceritakan. Sinar bulan semakin redup, tapi perbuatan itu masih terus berjalan. Suryadi tak sadarkan diri dan perannya berhasil ia lakukan meski dengan terpaksa.
***
Bunyi deru motor terdengar di depan kamar. Suryadi yang kepalanya berlumuran darah gelisah mendengar suara itu, karena pemiliknya sudah jelas Zubaidah. Pemuda itu bingung harus melakukan apa. Sosok perempuan yang ditelpon akhirnya datang juga menemuinya. Seiring dengan suara Zubaidah yang semakin mendekat, Suryadi pun semakin gugup.
“Kenapa kamu di depan pintu? Sini masuk,” ujar Suryadi memilih untuk terlebih dahulu menyapa.
Zubaidah berjalan perlahan. Perempuan itu duduk di samping Suryadi sembari menanyakan apa yang terjadi padanya.
“Tak apa, ini hanya luka kecil saja. Aku sangat rindu denganmu, aku kesepian.” Zubaidah mulai tidak nyaman dengan ucapan yang dilontarkan si lawan bicara, dia gelisah. Suryadi mencoba memeluk tubuh Zubaidah dan meremas salah satu bagian tubuhnya, namun dengan cepat Zubaidah menepis tangan itu dan kemudian berdiri.
“Kurang ajar! Aku ini ibumu. Jaga sikap, Suryadi! Ayah meninggal itu semua gara-gara kamu! Kalau kamu tidak mengonsumsi barang haram itu, penyakit jantung ayahmu tidak akan kambuh!”
Suryadi membantah, dia tidak bersalah. Sebelum ayahnya meninggal, sang ibu sering memaksanya untuk berhubungan badan. Zubaidah pun menampar wajah Suryadi. Karena tidak terima, pemuda itu pun mengamuk. Zubaidah keluar dari kamar dan berteriak memanggil dokter. Lima orang perawat pun datang dan menenangkan Suryadi. Tubuhnya terpaksa disuntik dengan cairan obat tidur.
“Ibu, Suryadi ini mengalami halusinasi. Jadi dia akan memikirkan dan membayangkan kejadian yang bahkan belum pernah terjadi sebelumnya. Oleh karena itu, pihak rumah sakit sementara melarang ibuk untuk menemuinya,” ujar lelaki gendut yang tadi sempat mengobati kepala Suryadi.
Penulis : Aponk
Penyunting : Kun Anis
Menyibak Realita
comparaison viagra generique levitra site achat cialis
http://apriligyn.com Affedo
cialis tadalafil lowest price cialis
https://cialisedot.com/ generic cialis tadalafil
tadalafil side effects prescription tadalafil online
tadalafil tadalafil cost walmart
tadalafil cialis tadalafil without a doctor prescription
where to get tadalafil tadalafil goodrx
tadalafil liquid generic cialis online fast shipping
Howdy! This post couldn’t be written much better!
Going through this post reminds me of my previous roommate!
He continually kept preaching about this. I most certainly
will send this post to him. Fairly certain he’s going to have a very
good read. Thanks for sharing!
gabapentin a narcotic
plaquenil toxicity oct
Great post.
Некероване кохання 14 серія Некероване кохання 14 серія
yunb ddnznz Смотреть онлайн сериал Некероване кохання / Любовь без тормозов 14 серия
Некероване кохання / Любовь без тормозов: 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16 СЕРИЯ (украина)
I don’t know if it’s just me or if everyone else experiencing issues with your blog.
It appears as if some of the text in your content are
running off the screen. Can somebody else please provide feedback and let
me know if this is happening to them too? This may be a problem
with my web browser because I’ve had this happen before. Thank
you
Lasix
Do you have a spam issue on this site; I also am a blogger,
and I was wanting to know your situation;
many of us have developed some nice methods and we are looking to
swap methods with other folks, be sure to shoot me an email
if interested. quest bars https://www.iherb.com/search?kw=quest%20bars quest bars
It’s very trouble-free to find out any topic on net as compared
to textbooks, as I found this piece of writing at
this web page. scoliosis surgery https://coub.com/stories/962966-scoliosis-surgery scoliosis surgery
Nice blog here! Also your website loads up very fast!
What host are you using? Can I get your
affiliate link to your host? I wish my site loaded up as
fast as yours lol cheap flights http://1704milesapart.tumblr.com/ cheap flights
Peculiar article, just what I was looking for. scoliosis surgery https://0401mm.tumblr.com/ scoliosis surgery
constantly i used to read smaller articles that as well clear their motive,
and that is also happening with this post which I am reading at this place.
ps4 https://j.mp/3nkdKIi ps4
My coder is trying to persuade me to move to .net from PHP.
I have always disliked the idea because of the costs. But he’s tryiong none the
less. I’ve been using WordPress on a number of websites for about
a year and am anxious about switching to another platform.
I have heard good things about blogengine.net.
Is there a way I can import all my wordpress posts into it?
Any kind of help would be really appreciated! asmr https://app.gumroad.com/asmr2021/p/best-asmr-online asmr
My brother recommended I might like this blog. He was entirely right.
This post truly made my day. You can not imagine simply how
much time I had spent for this information! Thanks!
quest bars http://tinyurl.com/49u8p8w7 quest bars
I know this web page gives quality dependent articles or reviews and
additional material, is there any other site which presents these kinds of
things in quality?
Hi! Someone in my Myspace group shared this website with us so I
came to check it out. I’m definitely loving the information. I’m book-marking and will be tweeting this to my followers!
Fantastic blog and amazing design.
If you desire to get much from this post then you have to
apply these methods to your won web site.
I’m gone to tell my little brother, that he should also go to see this weblog on regular basis
to take updated from hottest news update.
Hello, i believe that i noticed you visited my website thus i came
to return the desire?.I am trying to in finding things to
improve my website!I guess its good enough to make use
of a few of your ideas!!
Currently it sounds like BlogEngine is the top blogging platform available right now.
(from what I’ve read) Is that what you’re using
on your blog?
the dating list online free
nina dobrev dating
buy cialis online europe