Buletin Juli 2014

Loading

Penyediaan fasilitas di setiap poliklinik kampus I, II dan III UAD (Universitas Ahmad Dahlan) tidak merata, terkecuali kampus V yang saat ini belum memiliki poliklinik. Berdasarkan hasil observasi Poros bulan Juni lalu, kampus I dilengkapi perawat dan dokter dengan jam buka poliklinik dari pukul 8.00 pagi sampai pukul 2.00 siang. Berbeda dengan poliklinik kampus II dan III yang hanya disediakan dokter tanpa perawat dengan jam buka poliklinik hanya 1 jam dalam sehari, yang disesuaikan dengan jadwal dokter.

Pengadaan poliklinik kampus UAD adalah berdasarkan kerja sama UAD dengan DSM (Dana Sehat Muhamadiyah) Yogyakarta. Sumaryanto, Bagian Keuangan Kampus UAD menyatakan bahwa asuransi yang dibayar mahasiswa sebesar 35.000 di setiap semesternya adalah untuk kecelakaan dan kesehatan. Total dana dari mahasiswa dibagi dua untuk kedua asuransi tersebut. Terkait dengan asuransi kesehatan mahasiswa, UAD menyerahkan ke DSM untuk fasilitas medis di poliklinik kampus. Sumaryanto menambahkan bahwa UAD hanya menyediakan fasilitas nonmedis berupa, ruangan dan listrik. Hal ini dibenarkan oleh Heri Fajar Pamungkas, Bagian Operasional DSM yang mengatakan bahwa segala yang berhubungan dengan medis meliputi dokter, perawat dan obat disediakan oleh DSM sedangkan nonmedis dari UAD.

Itulah cuplikan berita utama buletin Poros edisi Juli 2014. Selain itu, tim redaksi juga menyajikan berita khusus mengenai UAD yang belum terkreditasi sepenuhnya. Kemudian ada opini dari Awaludin selaku Wakil Gubernur BEM FKM mengenai klinik kesehatan UAD. Tim litbang Poros mempublikasikan riset angket tentang poliklinik UAD yang kurang berfungsi. Selengkapnya, buletin Poros edisi Juli 2014 dapat diunduh di sini.

 

Baca Juga:  PWPP-KP Tolak Penutupan Jalan Daendels untuk Pembangunan NYIA
Persma Poros
Menyibak Realita