Catatan ke-26

Loading

Salam Mahasiswa!!!

Semester baru sudah dimulai dan POROS memasuki isu-isu baru yang segar tentang permasalahan yang ada di sekitar kampus. Mahasiswa adalah agen perubahan, ditangan mereka-lah nasib negeri ini ke depan dipegang. Mahasiswa adalah pemuda sekaligus generasi penerus yang menjadi bibit masa depan yang akan tumbuh. Belajar adalah tugas pemuda namun proses belajar tidak hanya bisa dilakukan di dalam ruang kelas, belajar bisa dilakukan dimana saja. pengalaman bisa menjadi guru terbaik sebagai pelajaran yang paling efektif.

Awal semester baru memang serba baru, mata kuliah yang baru berbeda dengan mata kuliah sebelumnya, mahasiswa-mahasiswa baru yang menjadi penerus ke depan, serta peraturan presensi baru. Peraturan presensi baru yang berbeda dengan presensi sebelumnya sudah disosialisasikan oleh kaprodi masing-masing melalui dosen pengampu. Peraturan presensi sekarang memiliki perbedaan kontras dengan  peraturan sebelumnya. Tidak sedikit mahasiswa merasa peraturan ini sebagai pengengkang aktivitas di luar kampus. Sebenarnya apa dasarnya pembuatan peraturan presensi saat ini? inilah yang akan dibahas oleh POROS dalam berita utama.

Pada dasarnya demokrasi terdiri dari tiga pilar utama yaitu pemimpin, warga negara dan pers. Jika diibaratkan UAD adalah sebuah negara  maka pihak kampus bisa dianggap sebagai pemimpin dan penguasa, mahasiswa adalah warga negara. Sejatinya peraturan yang baik bisa diterima dan disadari penuh kepentingannya oleh kedua pihak yaitu pemimpin dan warganya. Namun tidak sedikit ada kesalahpahaman disebabkan ketidakmengertian dan kekurangan informasi mengenai sebuah kebijakan dianggap sebuah kewenangan. Untuk itulah adanya Pers, POROS bergerak sebagai jembatan yang menengahi sebuah permasalahan.

Jika ditanya arah gerak POROS sebagai pers itu seperti apa, apakah memihak kampus ataukah mahasiswa sendiri? Poros bersikap netral bukan bearti tidak berpihak namun fungsi pers itu sendiri hanyalah sebagai edukasi, informasi, rekreasi dan kontrol sosial. Siapa yang dipihak oleh POROS? Tentu saja semua warga kampus tanpa terkecuali. Poros hanyalah sebuah medium penyalur aspirasi. Dalam berita ini, redaksi berusaha membuat berita objektif, apa adanya, sesuai dengan realita dan hasil wawancara.

Baca Juga:  catatan ke-25

Kritik dan saran serta tanggapan dari penghuni kampus diterima POROS secara terbuka. Salam Mahasiswa!!!

Persma Poros
Menyibak Realita