Sudah lebih dari satu jam aku duduk melamun di taman, membayangkan bisa berlibur ke Puncak menghirup udara sejuk sambil memanjakan mata dengan indahnya perkebunan teh. Setelahnya, mungkin aku akan mampir ke Taman Safari memberi makan rusa, singa, dan hewan-hewan lain atau bisa menikmati tenangnya berendam air panas di Ciseeng. Puncak memang tempat yang tepat untuk melepas penat. Oh, sepertinya aku juga bisa.
“Aria!” Lamunan indahku seketika buyar saat Ibu memanggil.
“Iya, Bu?” jawabku.
“Sudah mau Magrib. Ayo masuk, siap-siap buka puasa. Ibu bikin kolak, loh.”
Baiklah, mungkin ini alarm untuk mengakhiri lamunanku yang entah kapan akan menjadi nyata. Sejak merebaknya virus yang mengguncang dunia akhir-akhir ini, aku, kakak perempuanku, Ema, dan adik laki-lakiku, Rafa, serta ibu, terpaksa harus melewati hari-hari berpuasa tanpa ayah.
Ayah adalah seorang dokter, setelah kasus korona di Jakarta meningkat tajam, ia jadi tidak bisa pulang. Kami berempat hanya bisa menyapanya sesekali lewat panggilan video Selain karena jadwal yang begitu padat, ia pun tak mau ambil resiko menjadi carrier jika harus pulang setiap hari. Tulang punggung keluarga kami itu sekarang tinggal di rumah karantina yang disediakan rumah sakit. Rumah itu difungsikan untuk tempat tinggal sementara para tenaga medis.
Hari Sabtu atau Minggu, biasanya kami pergi ke Timezone untuk memainkan berbagai permainan atau memilih untuk sekadar menonton film bersama di rumah. Ketika bulan Ramadan pun hari-hari terasa menyenangkan, kami bisa sahur dan buka puasa bersama setiap hari. Untuk saat ini, mungkin memang kami harus terpisah sejenak sahur dan buka puasanya.
Keadaan semakin memilukan ketika aku tahu bahwa ayah ternyata melakukan kontak dengan pasien positif yang tidak jujur. Pikiranku langsung kacau. Apakah Ayah pakai Alat Pelindung Diri yang lengkap? Apakah ia cukup sehat sewaktu menangani pasien itu? Apakah ia bersentuhan langsung dengan pasien itu? Dan masih banyak pertanyaan yang muncul di kepalaku.
Untuk memperkecil resiko, tentu saja ia harus diisolasi. Sudah beberapa kali terbesit keinginan dalam hatiku untuk pergi ke rumah sakit guna memastikan ayah benar-benar dalam keadaan baik dan bisa membawakannya vitamin serta wedang jahe kesukaannya.
Tuhan sungguh maha baik. Setelah isolasi selama 14 hari, test swab Ayah menunjukkan hasil yang negatif. Aku merasa bahwa bersyukur saja belum cukup untuk berterima kasih kepada Tuhan. Meski begitu, komunikasi yang jarang terjadi membuatku tetap dihantui rasa cemas.
Rasa khawatir yang terbentuk tidak bisa hilang sebelum semua ini usai. Bahkan, mungkin aku sudah kehabisan kata-kata untuk mengungkapkannya. Tak jarang pula, rasanya aku ingin menangis melihat banyaknya tenaga medis yang gugur. Tak terbayang jika itu adalah Ayah.
Geram rasanya ketika aku melihat banyak orang yang egois masih nongkrong dan meremehkan virus ini. Belum lagi, banyak pasien yang tidak jujur semakin menambah rumit keadaan. Apakah orang-orang ini tidak menyimak anjuran pemerintah? Padahal, anjuran dari pemerintah sudah sangat masif disiarkan di berbagai media komunikasi untuk tetap di rumah jika tidak memiliki keperluan yang penting.
Berada di rumah untuk waktu yang lama memang bukanlah sebuah kenikmatan. Otak kita menjadi jenuh melakukan kegiatan yang sama setiap harinya. Belum lagi, kita harus berhadapan dengan tekanan pemberitaan tentang kasus positif yang kian menjadi. Meskipun begitu, bukan berarti kita semua bisa melepas penat dengan nongkrong di kafe, kan? Kejenuhan ini sangatlah tidak sebanding dengan para tenaga medis yang bekerja setiap hari. Bahkan, mereka harus menahan rindu demi menjaga orang-orang di sekitarnya.
“Ibu, Ayah kapan pulangnya?” celetuk Rafa saat kami sedang makan bersama.
“Beberapa hari lagi mungkin Ayah pulang, Sayang,” jawab Ibu.
Rafa sering menanyakan kapan ayah pulang. Maklum, dia masih berusia lima tahun. Menangis pun sudah terlalu sering. Terkadang aku pun tak tega melihatnya. Tidak hanya Rafa, aku tahu bahwa Ibu juga menyimpan rasa khawatir yang besar terhadap ayah. Terlihat dari raut wajahnya yang sesekali terlihat jelas menampakkan isyarat rindu. Ayah dan Ibu sedang berbagi tugas. Ayah menjaga keluarganya dengan tidak pulang, Ibu menjaga keluarganya di rumah.
Ketika melewati kalender, aku langsung termenung. Bulan depan adalah hari ulang tahunku. Setiap tahun tanpa absen seluruh keluarga selalu merayakan ulang tahunku. Ayah, Ibu, Kakak, dan Rafa yang meskipun baru lima tahun ikut merayakannya. Tapi sepertinya tidak dengan tahun ini, mungkin aku bisa menelepon untuk memastikan ia bisa pulang atau tidak.
“Halo, Aria. Maaf ini Suster Mila, Ayah kamu masih di ruang isolasi menangani pasien. Nanti Suster kasih tau, deh, kalau kamu menelepon.”
“Oke, deh, Sus. Terima kasih.”
Gagal lagi aku menghubungi Ayah. Sudah tiga hari aku belum mendapat telepon darinya. Meskipun aku tahu ia baik-baik saja lewat foto yang dikirimkannya pagi ini, tetap saja aku masih gelisah karena belum mendengar suaranya belakangan ini.
“Kamu kok belum tidur? Nanti susah bangun sahurnya,” tanya Ibu sambil menyuapiku buah apel.
“Ibu sedih, nggak, sih, dengan keadaan seperti sekarang? Biasanya, kan, kita bulan puasa selalu ramai bercanda sama ayah waktu berbuka.”
“Ya, memang sedih itu pasti. Ibu juga capek harus menunggu semuanya baik-baik saja sementara banyak orang yang justru tidak mau diajak bekerja sama. Ayahmu sudah tidak muda lagi, Ibu sangat khawatir dengan kesehatannya.” Aku mendengarkan ibu dengan saksama.“Situasi kayak gini pasti nggak ada yang mau. Sabar, ya. Semoga semuanya cepat berakhir,” lanjutnya.
Hal yang berkutat di pikiranku setiap malam hanyalah kapan semua ini berakhir? Apakah ada jaminan Ayah akan selalu sehat? Jaga kesehatan, Yah. Aria rindu sekali.
Penulis : Dyah Ayu
Penyunting : Kun Anis
Ilustrator : Halim

Menyibak Realita
Strong in practice 에볼루션카지노 do it in
As soon as I noticed this website I went on reddit to share some of the love with them.
Thank you for any other great article. Where else may anyone get that kind of info in such an ideal manner of writing? I have a presentation subsequent week, and I’m at the search for such information.
how does plaquenil work for autoimmune diseases
Good way of explaining, and nice article to obtain facts on the topic of my presentation subject matter, which i
am going to deliver in institution of higher education.
What a data of un-ambiguity and preserveness of valuable experience regarding unpredicted emotions.
https://parttimejobshiredin30minutes.wildapricot.org/ part
time jobs hired in 30 minutes
Retin A Cream
hey there and thank you for your info – I’ve definitely picked up
something new from right here. I did however expertise a few technical points using this web site, as I
experienced to reload the site a lot of times previous to I could get it to
load properly. I had been wondering if your web hosting is OK?
Not that I’m complaining, but slow loading instances times will sometimes
affect your placement in google and can damage your high quality score if ads and marketing with Adwords.
Well I’m adding this RSS to my email and could look
out for a lot more of your respective intriguing content.
Make sure you update this again soon. quest bars https://www.iherb.com/search?kw=quest%20bars quest bars
Heya i am for the first time here. I came across this board and I find It
truly useful & it helped me out much. I hope to give something
back and aid others like you helped me. scoliosis surgery https://coub.com/stories/962966-scoliosis-surgery scoliosis surgery
I loved as much as you will receive carried out
right here. The sketch is tasteful, your authored subject matter stylish.
nonetheless, you command get got an edginess over that you wish be delivering the following.
unwell unquestionably come further formerly again since exactly
the same nearly very often inside case you shield this increase.
scoliosis surgery https://0401mm.tumblr.com/ scoliosis surgery
I’m curious to find out what blog system you are using? I’m experiencing some small security issues with my latest website and I would
like to find something more secure. Do you have any
recommendations? ps4 https://j.mp/3z5HwTp ps4
Somebody necessarily help to make seriously articles I might state.
This is the first time I frequented your web page and to this point?
I amazed with the analysis you made to make
this actual post incredible. Great activity! cheap flights http://1704milesapart.tumblr.com/ cheap flights
I have to thank you for the efforts you have put in writing this site.
I am hoping to view the same high-grade content by you later on as well.
In fact, your creative writing abilities has motivated me to get my own blog now 😉 asmr https://app.gumroad.com/asmr2021/p/best-asmr-online asmr
You actually make it seem really easy along with your presentation but I in finding
this matter to be really one thing which I
feel I might never understand. It sort of feels too complex and
extremely large for me. I’m having a look forward
in your subsequent put up, I will try to get the hang of it!
quest bars http://j.mp/3C2tkMR quest bars
Hello there, You have done a fantastic job.
I’ll certainly digg it and personally recommend to my friends.
I’m confident they’ll be benefited from this web site.
I constantly emailed this blog post page to all my friends, as if like to read
it after that my friends will too.