IC Psikologi Juara LKTM 2008

Loading

IC Psikologi Juara LKTM 2008

April tahun ini merupakan bulan keberuntungan bagi Insight Community (IC). Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM) ini dilaksanakan oleh UAD khususnya dari bidang kemahasiswaan. IC berhasil menyabet juara I dan II. LKTM yang sekarang berubah menjadi Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa (KKTM) merupakan suatu lomba yang bergerak di bidang penelitian. KKTM sendiri berisi berbagai jenis lomba materi, kajian-kajian, studi dan hal lain yang bergerak di bidang penelitian di mana tidak ada treatment, tetapi ada fundamental dan ada literature.

Menurut Abdullah Tsabit, ketua IC mengatakan, bahwa untuk tahun ini alhamdulillah IC bisa menang. Mengenai mahasiswa yang ikut dalam lomba ini hanya ada tujuh kelompok yang ikut yang sebagian besar dari mahasiswa Psikologi, ada yang dari Fakultas Farmasi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, FKIP dan Sastra. Dari psikologi ada dua kelompok dibawah naungan IC.

IC sendiri maempunyai program kerja yang ada hubungannya dengan bidang penelitian itu sendiri. Ada tiga Divisi dalam komunitas IC antara lain bidang akademis, pengembangan karir, dan research (penelitian).

”Dalam event LKTM karya tulis di luar, kami ingin memberikan hal yang terbaik dan berpartisipasi dalam kegiatan lomba penelitian ini,” ujar Tsabit.

Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa selama berturut-turut kami selalu mendelegasikan teman-teman dari IC untuk ikut. Untuk tahun lalu, kami meraih juara II dan III teman-teman yang menang berhak untuk ikut ke Kopertis Jogja dan nominasi III langsung ke Pulau Jawa. Teman-teman yang mendapat Juara I adalah Lintang Nuari Handitia, Ariza Cilvia Nora dan Anggi Oktapia. Sedangkan untuk juara II diraih oleh Destiana Wulandari, Iradat Rayhan dan Ayu Fitria.

KKTM sekarang tidak menarik lagi, antusias peserta untuk ikut sangat kurang. Padahal dalam Tridarma telah dijelaskan bahwa pada dasarnya kampus sebagai tempat belajar, tempat untuk meneliti dan tempat untuk kegiatan pembelajaran.

Baca Juga:  Pengumuman Penerimaan Anggota Baru 2014

”Harapan saya, kampus memberikan penyegaran dan stimulus misalnya dengan berupa sertifikasi atau memberikan rekomendasi kepada mahasiswa, dan bagi mahasiswa yang tidak bisa ikut seharusnya ikut menghadiri dalam pertemuan itu sehingga bisa memberikan support” ujar tsabit. (Eva)

Persma Poros
Menyibak Realita