JAB : Laku Rancak Ubah Sarwa dalam Cahaya Rumah Ayah

Loading

Sabtu 6 Juli 2019, Teater Jaringan Anak Bahasa (JAB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menggelar studi pentas di gedung Auditorium Kampus 1 UAD. Studi pentas tersebut merupakan acara tahunan sebagai bentuk pembelajaran bagi anggota baru teater JAB.

Studi pentas yang ke-5 tersebut mengambil tema Laku Rancak Ubah Sarwa dengan naskah yang berjudul “Cahaya Rumah Ayah” karya Anes Prabu S. Naskah tersebut menceritakan tentang sebuah keluarga di pedesaan yang bersikeras tidak mau menggunakan listrik sebagai penerangan di rumah mereka sebab percaya Laku Rancak Ubah Sarwa yang berarti perilaku baik dapat mengubah segalanya. Jadi keluarga tersebut, berpikir bahwa menghambur-hamburkan cahaya di dunia kelak akan mengurangi cahaya di akhirat.

Peran utama dalam cerita adalah Abdi yang diperankan oleh Mukhammad Rizal. Abdi adalah anak dari keluarga tersebut. Meski terdapat kesulitan dalam memerankan tokoh Abdi, Rizal berhasil memukau penonton melalui lakonnya di atas panggung. “Kesulitannya susah mencari suara yang pas untuk umur 30an, menurut saya itu yang susah si untuk mencari vokal suara aktor,” ujarnya ketika ditemui reporter Poros  seusai acara.

Namun yang lebih penting dari sebuah pementasan adalah bagaimana setiap pelakunya memahami proses dalam mewujudkan pementasan tersebut. “Pementasan itu hanya sebuah hadiah ya, baik bagus atau tidak penampilannya, banyak atau tidak penontonnya itu luar biasa relatif tetapi mereka bisa nggak memaknai prosesnya,” ungkap Mirja Setani selaku sutradara.

Studi pentas yang dipersiapkan sejak dua bulan lalu ini dihadiri oleh mahasiswa dari UAD maupun dari luar UAD. Salah satu penonton menyebutkan bahwa dari segi tatanan dan penampilan aktor-aktor sangat luar biasa. “Alur ceritaya juga keren nggak mudah ditebak tentang cahaya yang simpel gitu tapi dia bisa mengembangkan dengan sebagus itu,” ujar Ira mahasiswa Farmasi UAD.

Baca Juga:  Wadon Wadas Tegaskan #wadasmenolakpenambangan Kepada Kapolresta Purworejo

Penulis : Siska dan Fifi

Persma Poros
Menyibak Realita