KBM FAI Permasalahkan Pemindahan Kelas, Dekanat Akan Koordinasi dengan Simeru

Loading

Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Agama Islam (FAI) dan Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) FAI melakukan audiensi dengan Dekan, Kepala Program Studi (Kaprodi) yang ada di FAI, dan para dosen mengenai keresahan mahasiswa di Aula Islamic Center kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (25/11).

Dalam audiensi tersebut, Haryono Kapitang selaku ketua DPM FAI menyinggung kelas yang berpindah-pindah. Ia menyatakan, yang menjadi keluhan beberapa mahasiswa adalah terkait ruang kelas yang berpindah-pindah dari kampus IV, kampus II, dan kampus III. Sementara, estimasi pemberitahuan waktu pindah kelas tidak begitu jauh. “Itu menjadi kendala untuk kawan-kawan mahasiswa,” ucap Haryono saat audensi.

Ainul Gabi, mahasiswa Perbankan Syari’ah angkatan 2017 mengeluhkan kelas yang kerap berpindah-pindah dalam setiap jadwal. Hal tersebut, menyebabkan ia kerap terlambat ke ruang kelas. Ia berharap, dekanat mengurangi penerimaan mahasiswa baru. “Agar kelas ini tetap di kampus itu biar tidak berpindah-pindah.”  ucapnya.

Selain Gabi, Irwansyah mahasiswa Ilmu Hadis angkatan 2017 juga mengeluhkan terkait ruang yang berpindah-pindah. Ia merasa hal tersebut dapat merugikan mahasiswa dari segi waktu dan biaya. Ia mencontohkan temannya kerap menggunakan Grab sebagai transportasi jika pindah kelas ke kampus lain.

Begitu juga yang dialami oleh Ar-bahry mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab semester III. Kelasnya kerap berpindah-pindah terkadang di kampus III dan di kampus IV. Ia meminta pihak dekanat melakukan audiensi dengan universitas supaya ada penambahan ruangan agar kelasnya tidak berpindah-pindah.

Menanggapi hal tersebut, Nur Kholis selaku Dekan FAI mengaku frustrasi dengan jumlah mahasiswa yang tidak sebanding dengan ruang kelas yang tersedia. Ia mengatakan, kelas yang berpindah-pindah adalah karena sistem ruang kelas yang belum teratur. Ke depan, pihaknya akan melakukan diskusi dengan Sistem Informasi Manajemen Ruang (Simeru) terkait permasalahan yang sedang terjadi.

Baca Juga:  Sumpah Pemuda Rahim Bangsa Indonesia

Sementara DS selaku staf Simeru mengatakan bahwa ruang kelas yang berpindah-pindah, disebabkan permintaan dosen pengampu mata kuliah. Baik dalam memindahkan jadwal kelas maupun ruang yang sudah ditetapkan universitas. “Pengaturannya memang kayak gitu,” paparnya.

Pembukaan Audiensi KBM FAI bersama Dekan FAI dan Kaprodi di FAI

Apa saja Tuntutan Mahasiswa Saat Audiensi?

Selain kelas yang berpidah-pindah, dalam audiensi tersebut mahasiswa juga menuntut hal lain, yaitu, Kartu Rencana Studi (KRS) dan jadwal kuliah yang berantakan, adanya kuliah malam, dosen yang menggunakan E-Learning, administrasi TU yang ribet, sistem portal yang mengalami gangguan, transparansi anggaran fakultas dan prodi, surat rekomendasi yang sulit diurus di Tata Usaha, kejelasan Media Center, jadwal mengajar dosen yang tabrakan, kelas internasional yang sudah dijanjikan dekanat kepada prodi Ilmu Hadis tidak ada kabar, dosen sering terlambat, banyaknya jam kosong, dan buku referensi di perpustakaan yang masih kurang.

Menanggapi tuntutan tersebut, Nur Kholis mengaku akan berupaya untuk memperbaiki yang dikeluhkan mahasiswa. Ia mengatakan, keluhan mahasiswa paling urgen adalah terkait dengan perkuliahan. Sehingga, pada semester genap, keluhan itu yang akan diperbaiki. “Apa yang mereka tuntut, kita akan diskusikan nanti di hari Jumat itu,” ucapnya saat diwawancarai Poros.

Haryono dan DPM FAI mengaku akan terus mengawal sampai tuntas hasil audiensi hingga ada bukti konkret dari dekanat. Ia berharap, “Apa yang kita audiensikan dari fakultas untuk dibahas di tingkat universitas, dan juga harus berbicara dengan simeru,” pungkasnya.

Dekan dan Kaprodi di FAI melakukan audiensi dengan KBM FAI

Reporter & Penulis: Usan dan Sri Yulianti

Editor: Royyan

Persma Poros
Menyibak Realita