Kesepakatan Tidak Diindahkan, KBM UAD Gelar Aksi

Loading

Persmaporos.com – Rabu (25/11) Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) UAD menggelar aksi damai di depan kampus I. Dalam aksi ini KBM menuntut tiga hal, yaitu tiadakan P2K susulan, hapuskan kuliah malam dan kenaikan biaya SKS. Aksi dilakukan sebagai upaya KBM untuk mengawal kesepakatan yang tidak diindahkan oleh rektor.

Aksi ini digelar mulai pukul 09.00 WIB dengan melakukan sweeping di Kampus V, III, II dan I. Kemudian massa aksi melakukan Longmarch dari Taman Makam Pahlawan Kusumanegara sampai depan kampus I. Aksi diawali dengan penampilan teater dan orasi dari perwakilan organisasi mahasiswa.

Februari lalu aliansi mahasiswa UAD mengadakan aksi yang menghasilkan beberapa kesepakatan. Ada dua kesepakatan yang kini dituntut kembali, yaitu pertama, Untuk S1 tidak ada kuliah malam, kecuali ada kesepakatan antara dosen dan mahasiswa. Kedua, Pelaksanaan P2K dilakukan secara serentak oleh mahasiswa baru dan tidak ada P2K susulan. Ella menuturkan aksi kali ini sebagai upaya KBM mengawal kesepakatan yang tidak dipedulikan oleh rektor.

Ella Yussy selaku Presiden Mahasiswa mengungkapkan aksi yang dilakukan bertepatan dengan hari guru ini menuntut tiga hal. Pertama, mengenai P2K susulan yang tahun ini masih dilaksanakan dengan nama Achievement Motivation Training. Kedua, mengenai kuliah malam yang masih dilaksanakan di beberapa fakultas. Ketiga, naiknya biaya Satuan Kredit Semester (SKS).

Ia menambahkan aksi yang dilakukan kali ini mengerucut pada banyaknya mahasiswa yang diterima UAD sementara kampus belum memaksimalkan kualitas. “Banyaknya mahasiswa yang diterima UAD, sebenarnya menimbulkan berbagai masalah termasuk kuliah malam, P2K Susulan, dan lain-lain,” jelas Ella.

Berbeda dengan aksi sebelumnya, kali ini massa lebih menekankan pada sanksi sebagai antisipasi apabila kesepakatan tidak diindahkan oleh pihak kampus. “Kali ini kita akan menekankan pada sanksi. Sesuai dengan apa yang disepakati oleh forum ini ketika tuntutan ke Rektorat dan ke universitas tak diindahkan lagi,” papar Ella.

Baca Juga:  Mekanisme Dispensasi UAD Tidak Jelas, Mahasiswa Terbengkalai

Aksi masih berlangsung hingga pukul 23.00 malam. Hal ini dikarenakan rektor belum bisa menemui massa aksi dengan alasan sedang menguji disertasi di UGM dan akan menghadiri pertemuan Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Massa aksi sepakat untuk tetap menunggu hingga rektor bersedia datang. [Irma]

Persma Poros
Menyibak Realita