Mata Kita: Komunitas dengan Semangat Antikorupsi, Toleransi, dan Partisipasi Publik

Loading

Sumber Foto: Twitter Mata Kita

Bekerja sama dengan Forum Badan Eksekutif Mahasiswa se-DIY, komunitas Mata Kita berhasil melangsungkan kegiatan Mata Kita Social Venture Conference yang diadakan di Amphitarium Kampus Utama Universitas Ahmad Dahlan dengan sekitar 345 peserta yang hadir dari berbagai kampus di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pelaksana kegiatan Komunitas Mata Kita terbentuk sejak tahun 2017. Meski baru berjalan selama dua tahun, komunitas yang dibawahi Narasi TV asuhan Najwa Shihab itu kini sudah tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Komunitas Mata Kita  berfokus pada tiga isu besar di Indonesia, yaitu antikorupsi, toleransi, dan partisipasi publik. Dilansir dari Hipwee.com, pendiri Narasi TV, Najwa Shihab mengatakan bahwa ketiga isu itu jadi tantangan terbesar, “karena diikat dan terikat oleh politik,” ujarnya.

Namun begitu, menurut Za, Ketua Mata Kita regional Yogyakarta mengatakan bahwa setiap kota berhak menentukan sendiri akan berfokus pada isu mana di antara ketiga isu tersebut sesuai kebutuhan regional itu sendiri. Di Yogyakarta sendiri, Za menyebutkan ada tiga divisi yang ada di Mata Kita, yaitu jurnalistik, video grafis, dan sosial.

“Jadi, di regional lain berbeda juga divisi-divisinya,” ujar ketua Komunitas Mata Kita regional Yogyakarta tersebut.

Penerimaan anggota komunitas Mata Kita sendiri dibuka seluas-luasnya dan tanpa batasan periode waktu tertentu, hal tersebut dilakukan supaya terciptanya kolaborasi dari setiap kalangan yang ingin ikut berkontribusi mengawal ketiga isu yang difokuskan Mata Kita.

Za menambahkan, selain bergerak dalam bidang jurnalisme, Mata Kita juga berupaya melakukan aksi-aksi nyata yang bersifat sosial untuk mengawal isu anti korupsi, toleransi, dan partisipasi publik.

“Kayak kemarin bulan puasa itu di beberapa panti asuhan (bakti sosial-red),” pungkasnya.

Baca Juga:  Perjuangkanlah Hakmu, Kau Kulawan

Terakhir, Najwa percaya bahwa buah terbesar dari program televisi adalah ketika suara-suara yang tercipta bisa memberi aksi nyata, itu mengapa akhirnya mantan wakil pimpinan redaksi Metro TV itu membentuk komunitas Mata Kita.

“Komunitas Mata Kita bergerak di daerah masing-masing untuk memberikan solusi lokal atas permasalahan global,” paparnya seperti yang ditulis dalam berita Hipwee.com.

Reporter dan Penulis: Royyan

Persma Poros
Menyibak Realita