Nanda Ismael: Hentikan Stigma Negatif Terhadap Janda

Loading

Nanda Ismael selaku Komite Save Janda sekaligus pembicara dalam diskusi bertajuk Stereotip Seksis Terhadap Perempuan dari Masa ke Masa mengatakan bahwa perlu adanya rangkulan dari masyarakat terhadap janda, bukan malah menyudutkan dengan stigma negatif terhadap status seorang janda.

“Sudah saatnya masyarakat menghentikan pembentukan stigma negatif terhadap kata janda. Sebab, banyak janda-janda muda di daerah yang kesulitan mencari nafkah akibat stigma negatif tersebut,” ujarnya.

Kamis (11/03) Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta menggelar diskusi secara virtual. Diskusi yang berlangsung sekitar 90 menit itu dipandu oleh Oky Wiratama Siagian dan menghadirkan Nanda Ismael dari Komite Save Janda sebagai pembicara.

Dalam pengantar sekaligus sambutannya Oky mengatakan bahwa penilaian terhadap janda didasari dengan persepsi yang dianut sekaligus dilekatkan dengan gegabah. Alhasil dapat menimbulkan kerugian serius bagi perempuan. Selain itu, menurut Oky, sering kali stereotip tersebut menyebabkan kehidupan  para perempuan, khususnya janda, sulit dan terpinggirkan di komunitas mereka.

“Pada dasarnya masyarakat masih menganggap perempuan yang baik atau sempurna adalah perempuan yang berumah tangga, menjadi istri, dan punya anak,” tutur Oky.

Kemudian, salah satu peserta diskusi mengatakan bahwa dirinya berharap pemerintah agar lebih memperhatikan  janda yang ada di indonesia.

“Status janda bukanlah satu-satunya yang perlu di pandang negative karena di dalam status tersebut ada perjuangan untuk menafkahi kebutuhan diri sendiri dan keluarga,” ujarnya.

Penulis: Hoerotunnisa

Penyunting: Yusuf

Baca Juga:  Ketua Yayasan dan Rektor Jadi Tersangka Penipuan dan Penggelapan Pengelolaan Dana Pendidikan di Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Persma Poros
Menyibak Realita