Pimpinan Sidang Hilang, Kongres KBM UAD Molor

Loading

     Rabu 7 Agustus 2019, Pukul 20.15 WIB Kongres Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang diselenggarakan di Wisma Kaliurang kembali dibuka setelah molor delapan jam dari kesepakatan awal.

     Rizki Ramadhani selaku Ketua Panitia Kongres mengatakan bahwa molornya Kongres KBM ini disebabkan jumlah peserta yang kurang dan tidak adanya pimpinan sidang dua dan tiga di lokasi. “Tadi malam sebenarnya di sidang pleno 3 (diputuskan pukul 3.30 pagi-red) sudah disepakati bahwa sidang di pending sampai pukul 11.45 WIB. Tapi, peserta tidak ada dan lebih parahnya pimsid (pimpinan sidang tetap-red) 2 dan 3 tidak ada dan tidak ada kabar. Cuma ada pimsid 1. Jadi kalau mau memulai kongres ini harus minimal ada 2 pimsid.”

     Ketika reporter Poros ingin mewawancarai dan mengklarifikasi kepada pimsid 2 dan pimsid 3, reporter hanya bisa mewawancarai pimsid 2 sedangkan pimsid 3 menolak untuk diwawancarai.

     Eksel Ramadhani selaku pimsid 2 menjelaskan beberapa alasan mengapa tidak bisa hadir tepat waktu dalam acara Kongres KBM. “Pertama, di Fakultas Hukum sendiri ada sosialisasi perubahan kurikulum yang dihadiri oleh mahasiswa angkatan 17 dan 18 yang waktunya dari jam 1 sampai 4 sore. Kedua, ada orang tua datang ke Jogja untuk menjenguk saya. Jadi saya keluar sebentar bersama keluarga dan selepas magrib saya konfirmasi ke panitia untuk datang ke kongres,” Jelasnya.

     Namun, dalam sidang pleno 2 (6/8) terkait pemilihan pimsid tetap. Mereka mengajukan diri untuk bersedia dan siap mengawal sampai berakhirnya acara kongres tersebut.

Rizki juga menambahkan dengan molornya acara kongres KBM ini sangat fatal dan merugikan kelancaran acara. “Pertimbangannya adalah terkait estimasi waktu dan tempat ini kan sewa ya, jadi sebisa mungkin konsekuensi peserta.”

Baca Juga:  Setengah Hati Fasilitasi Pendidikan Penghayat

 

Reporter dan Penulis :  Aponk

Persma Poros
Menyibak Realita