Raih Akreditasi A, Dosen dan Mahasisawa Ingin Peningkatan

Ilustrastor SriW

Loading

Jumat (27/10) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) telah resmi mendapatkan akreditasi A oleh BAN-PT di Kampus I. Sejak 2014 UAD sudah berambisi untuk akreditasi ini, dan dalam kurun  2 tahun telah menujukan peningkatan.

Seperti ungkap Abdul Fadlil, Wakil Rektor III, berharap peningkatan akreditasi ini menjadikan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan semakin meningkat dan berprestasi. Karena kampus siap mendanai mahasiswa untuk mengikuti perlombaan. UAD juga sudah memiliki kebijakan untuk pembinaan lomba-lomba untu meningkatkan kegiatan mahasiswa. “Nah, nanti kalau sudah lolos untuk mengirimkan dananya melalui BIMAWA (Biro Kemahasiswaan dan Alumni-red),” imbuh Fadlil saat diwawancarai oleh reporter Poros (28/10).

Selain mengenai perlombaan mahasiswa, Abdul Fadlil juga berharap peran alumni lebih diupayakan dan ditingkatkan kembali. Menurut Fadlil saat ini peran alumni masih kurang, terutama untuk memperluas jaringan UAD di daerah seperti Kalimantan, Sulawesi Tenggara dan lain-lainnya.

 ”Sehingga nanti ke depan kita akan tingkatkan lagi untuk peran alumni, gitu. Kalau mahasiswa ya itu, hal-hal yang sudah ada sekarang  ini yang  positif itu dikembangkan,” ungkapnya.

Menurutnya juga, peran alumni dan mahasiswa juga dibutuhkan dalam peningkatan akreditasi Kampus. Karena itulah kampus mengundang beberapa dari mereka.“Tujuannya untuk memperkuat data-data (akreditasi-red) itu,” ujarnya.

Harapan dosen dan mahasiswa terhadap akreditasi A

Dalam standar  Penilaian Akreditasi Universitas ada beberapa hal yang harus dipenuhi Universitas. Yang pertama Visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi pencapaiannya, kemudian yang kedua tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan dan penjaminan mutu dalam universitas, yang ketiga berkaitan dengan mahasiswa dan lulusannya, yang keempat sumber daya manusia, yang kelima kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik, yang keenam masalah pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi, terakhir penelitian dosen, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dan kerjasama dengan universitas.

Baca Juga:  Yang Harus Diketahui Mahasiswa untuk Menangani Kekerasan Seksual

Mutia, salah satu mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi mengaku gembira dengan adanya akreditasi A yang telah dicapai UAD tersebut. Selain Mutia, Intan mahasiswa Satra Arab menyebutkan juga hal yang senada,  “Ya Alhamdulillah yah, kampus kita udah akreditasi A,“ syukurnya.

Selain mewancarai mahasiswa, Fajar Dwi Putra, dosen Ilmu Komunikasi UAD, berpendapat akreditasi A adalah sebuah beban yang berat. Karena nilai A adalah nilai yang paling tinggi. Ia mengatakan capaian tersebut bukan sebuah anugerah tapi cobaan.

Fajar menambahkan, meskipun akreditasi menjadi sebuah beban, ia yakin UAD bisa mengatasi cobaan tersebut karena dari sisi jumlah sudah memenuhi syarat seperti jumlah mahasiswa, jumlah fakultas, jumlah prodi yang mendapat A, jumlah lulusan dan jumlah yang mendapat pekerjan. “Cuman yang harus digaris bawahi adalah bagaimana penggemblengan kepada sistem pembelajaran mahasiswanya,” tambahnya.

Fajar juga berharap dengan UAD mendapatkan akreditasi A, UAD mampu mencetak mahasiswa-mahasiswa yang berprestasi. ”Kalo tempat pendidikan bisa dimana saja, tapi kalau kampus lokalitasnya jelas universitas, berarti cetakannya mahasiswa yang berprestasi,” jelasnya.

Disisi lain akreditasi A dirasa belum sesuai dengan fasilitas yang tersedia di kampus. Hal tersebut disampaikan oleh Anggi, selaku Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (DPM FMIPA) “Belum sesuai dengan fasilitas yang ada,”Ia juga beranggapan masih banyak yang kurang segi pelayanan bagi mahasiswa, sehingga tidak sebanding dengan capaian nilai akreditasi tersebut.

Anggi berharap agar nilai akreditasi mampu meningkatkan fasilitas yang ada, baik itu pengajar, ruang kuliah, maupun hal lainnya. “Kalau harapan sih simple aja, nilai akreditasi disesuaikan dengan fasilitas yang ada, baik pengajar, ruang, biaya atau yang lainnya,” ujarnya.

Menjadi universitas yang terbaik tentunya akan banyak mahasiswa yang masuk. Aggita, mahasiswa UAD, berharap agar mahasiswa baru yang akan masuk diseleksi terlebih untuk beberapa jurusan. “Agar tetap terjaga untuk akreditasi A di UAD,” imbuhnya.

Baca Juga:  Kemendikbudristek Tak Lagi Wajibkan Skripsi, Bagaimana dengan UAD?

Penulis : Diar Sotya

Reporter : Fitriani

Persma Poros
Menyibak Realita