Seorang pria sedang duduk bersila di sebuah kamar dengan cahaya temaram. Sesekali, tubuh yang menggoreskan garis tanda penuaan itu bergidig karena udara dingin dari AC yang menyapu tubuh telanjangnya. Meskipun begitu, dirinya tetap fokus pada layar handphone di genggaman.
Ketika handphone berwarna hitam mengeluarkan suara-suara desahan, pria berusia 35 tahun itu melirik alat kelaminnya—bereaksi seperti biasa. Jadi, apa yang salah dengannya? Mengapa dia tak kunjung mempunyai momongan? Pertanyaan-pertanyaan itu sering muncul dalam benak pria yang beberapa menit lalu terkapar lelah setelah mencapai puncaknya.
Di dapur, terdengar suara air bergolak seiring dengan aroma khas obat-obatan tradisional yang menguar di seluruh ruangan. Seorang wanita sibuk mengaduk jamu yang sedang dia racik. Daster yang digunakan berayun mengikuti gerakan tubuh moleknya.
Beberapa saat lalu, wanita itu baru diberi resep jamu kuat oleh ibundanya. Setelah tadi pagi uring-uringan karena jamu subur yang dikonsumsinya selama ini tidak memberi efek apa-apa. “Setidaknya, aku dan dia sudah berusaha,” ujarnya lirih guna memotivasi diri sendiri.
Supono sedang mengatur napasnya yang menderu kencang tatkala Rahmi, sang istri masuk ke kamar membawa nampan berisi segelas jamu yang asapnya masih mengepul.
“Apa itu?” ujar si lelaki sembari bergegas menggunakan celana pendeknya.
Rahmi tak menjawab, hanya saja, matanya menginstruksikan agar sang Suami segera meminum ramuan itu. Suasana seketika menjadi hening. Rahmi memilih duduk di samping suaminya. Deru napas keduanya terdengar, suara tegukan air yang melewati kerongkongan Supono sedikit meramaikan suasana. Jarum jam sibuk menghitung detik waktu yang berlalu. Tik… tik… tik… suaranya begitu cepat mengiringi dua insan yang netranya saling melahap dengan degup jantung yang saling membalap.
“Suaminya si Rahmi itu mandul!” “Katanya, pernikahan mereka itu dikutuk.” “Ah, jangan-jangan si Rahmi yang mandul.” “Hei, katanya si Rahmi dulu bukan wanita baik-baik, sekarang Tuhan baru ngasih pelajaran ke dia.”
Rahmi terlonjak kaget, suara-suara itu selalu setia menjadi alarm pribadinya. Selama sepuluh tahun pernikahan, dia dan Supono tak kunjung dikaruniai momongan. Itu membuatnya banyak digunjingkan oleh masyarakat. Ah, memang mulut-mulut buas itu tak segan melahap siapapun.
Rahmi mengusap pipi yang tetiba basah, sekuat apapun dia menulikan telinga, hati dan pikirannya tetap saja berceloteh, perasaannya turut menyeruak menuntut pengakuan bahwa dirinya bukan seorang wanita yang sempurna.
Samar-samar Rahmi dapat mendengar percakapan dari luar kamarnya. Dia amat lelah setelah aktivitasnya semalam. Namun, rasa penasaran lebih menggugahnya untuk sekadar melihat siapa gerangan yang sedang bercakap dengan suaminya.
Setelah menggunakan pakaian lengkap, Rahmi segera keluar. Baru saja dirinya menapakkan kaki di depan pintu kamar, pendengarannya langsung disambut dengan pertanyaan, “Kau dan istrimu sudah mencoba teknik apa saja?” Emosi Rahmi seketika naik pitam. Si brengsek mana yang dengan mudah menanyakan hal pribadi semacam itu. Ah, benar-benar mulut sampah.
Rahmi kembali ke kamar dan menutup pintu amat kencang. Tangisnya tumpah ruah, hidupnya hanya sekadar sebuah perbincangan bagi orang di luar sana. Usahanya adalah sebuah cemoohan. Kesulitannya adalah sebuah permainan yang menyenangkan. Tangisannya menjadi sebuah drama hiburan.
Tangis Rahmi tak kunjung reda. Satu tangannya meremas seprai kasur yang memang masih acak-acakan. Satu tangannya lagi meremas perutnya amat kencang. Teriakannya tertahan, ia membekap mulut dengan bantal yang menjadi tempatnya menangkupkan kepala.
Detik jam tak lagi terasa cepat, hidup wanita berusia 30 tahun itu berjalan lambat dan kian menyiksa. Ceklek, pintu kamar terbuka ketika Rahmi masih sibuk dengan tangisannya. Di ambang pintu, Supono menatap khawatir. Hatinya pun hancur, salahkah jika mereka menikah atas nama cinta dan bertahan dengan alasan yang sama?
Perlahan, lelaki yang terpaut lima tahun dengan istrinya ini duduk di tepi kasur. Tangannya mengusap rambut Rahmi lembut. Dengan suara bergetar ia berkata, “Kita berjuang sama-sama, ya.” Rahmi bangkit menatap suaminya. Tepat ketika mata mereka beradu pandang, satu tetes air lolos dari penjagaan ketat mata suaminya. Rahmi sadar, ia tak terluka sendiri.
***
Suara tangisan bayi pecah di sebuah rumah kecil bercat abu-abu. Rahmi dengan sigap berlari menuju kamar—menyambangi buah hati kecilnya. Satu bulan telah berlalu sejak mereka memutuskan mengadopsi anak dari panti asuhan. Ah, tentu, cibiran-cibiran masih saja menyapa mereka setiap hari. Tetapi, kuping Rahmi telah penuh dijejali tangisan si bayi, cibiran tetangga tak bisa didengarnya lagi.
Penulis : Kun Anis
Editor : Royyan
Menyibak Realita
natural form of viagra
where is thw cheepesr place to buy plaquenil
I was wondering if you ever thought of changing the layout of your blog?
Its very well written; I love what youve got to say.
But maybe you could a little more in the way of content so
people could connect with it better. Youve got an awful lot of text for
only having one or two images. Maybe you could space it out better?
http://buylasixshop.com/ – Lasix
Ahaa, its pleasant conversation regarding this
piece of writing at this place at this weblog, I have read
all that, so at this time me also commenting here.
scoliosis surgery https://coub.com/stories/962966-scoliosis-surgery scoliosis
surgery
Howdy would you mind letting me know which webhost you’re working with?
I’ve loaded your blog in 3 different browsers and I must say this blog loads a lot quicker then most.
Can you suggest a good internet hosting provider at a honest price?
Many thanks, I appreciate it! quest bars https://www.iherb.com/search?kw=quest%20bars quest bars
I think this is one of the most vital info for me.
And i am glad reading your article. But should remark on some general things, The site style is great, the articles is really excellent :
D. Good job, cheers scoliosis surgery https://0401mm.tumblr.com/ scoliosis
surgery
I think the admin of this web site is truly working hard
for his web page, since here every information is quality based material.
asmr https://app.gumroad.com/asmr2021/p/best-asmr-online asmr
I’m curious to find out what blog system you’re using? I’m
having some small security issues with my latest website and I’d like to find something more safe.
Do you have any suggestions? cheap flights http://1704milesapart.tumblr.com/ cheap flights
Currently it seems like WordPress is the top blogging platform out there right now.
(from what I’ve read) Is that what you are using on your blog?
quest bars http://bit.ly/3C2tkMR quest bars
whoah this weblog is magnificent i really like studying your posts.
Stay up the good work! You realize, lots of people are looking round for
this info, you could help them greatly.
I need to to thank you for this excellent read!!
I definitely loved every bit of it. I have got you saved as a favorite to
look at new stuff you post…
dating personals
online dating