Selama Pandemik Frekuensi Penggunaan Fasilitas Kampus Turun

Loading

Pada masa pandemik Covid-19, banyak kegiatan kemahasiswaan yang dilakukan secara daring, akibatnya frekuensi peminjaman fasilitas kampus oleh mahasiswa mengalami penurunan. Hal ini diakui oleh Mohammad Rohani, salah satu staf bagian Kerumahtanggaan Kampus II Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

“Intinya, selama pandemik untuk peminjaman barang dan lain-lain, frekuensi peminjaman tidak terlalu tinggi atau banyak dibanding sebelum ada pandemi, terutama ruang,” ujarnya saat diwawancarai melalui Whatsapp (14/3).

Hal serupa juga diungkapkan oleh Salsabila Nurrela. Melalui wawancara via Whatsapp perempuan yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah itu mengatakan bahwa peminjaman barang tidak semasif seperti dulu.  

“Bahkan sangat jarang karena kegiatan-kegiatan organisasi diadakan secara online,” ujarnya.  

Sementara itu, kendati frekuensi peminjaman atau penggunaan fasilitas kampus menurun, tapi tidak diikuti dengan penurunan SPP. Meski pihak kampus sudah membuat kebijakan berupa penurunan SPP sebesar Rp450.000, Salsabila masih merasa keberatan.

“Pemotongan SPP sebesar Rp450.000 itu kurang karena banyak fasilitas yang tidak digunakan oleh mahasiswa,” ujarnya.

Berbeda dengan Salsabila, Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling Farraz Nur Ridwan mengatakan bahwa soal cukup atau tidaknya pemotongan SPP tersebut itu relatif. Pihak kampus, menurut Farraz, pasti sudah mempertimbangkan dengan matang dalam pembuatan kebijakan tersebut.

“Apalagi mengingat UAD merupakan kampus swasta sehingga dalam melakukan pemotongan SPP pasti dengan pertimbangan yang matang,” ucapnya.

Penulis: Agus Dwi Hatmoko (Anggota Magang Divisi Redaksi)

Penyunting: Dila Sekar

Baca Juga:  MAKRAB Gratis, Penting Kah?
Persma Poros
Menyibak Realita