#UADdown Puncaki Trending Topik

Loading

Unjuk rasa warganet di Twitter melalui tagar #UADdown dilakukan oleh mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Sampai Selasa 5 Mei 2020 jagad Twitter diramaikan dengan tagar #UADdown. Bahkan tagar ini sempat mencapai trending nomor 1 di Twitter Indonesia.

Keluhan mahasiswa terkait pelaksanaan kuliah daring mengemuka melalui akun-akun twitternya. Banyak warganet yang merasa kecewa dengan perkuliahan daring yang dilaksanakan di UAD. Selain karena menguras banyak biaya untuk akses internet, biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) yang harus dibayarkan penuh pun menjadi  hal yang memberatkan para mahasiswa.

Tuntutan yang disuarakan berisi tentang keinginan mahasiswa untuk menurunkan biaya SPP. Di tengah pandemi covid-19 mahasiswa berharap hal itu bisa direalisasikan oleh pihak universitas.

Seperti yang diungkapkan oleh pemilik akun @Intnsari. Dalam cuitannya, ia mengungkapkan bahwa dirinya merasa kesulitan dengan kondisi perekonomian orang tuanya yang tidak memiliki penghasilan tetap.

“Gara gara libur fasilitas ga kepake, tapi SPP tetep full. Jadi bingung mau bayar pake apa, apa lagi orang tua tidak memiliki penghasilan tetap :(,” tulis Intan Sari melalui akun twitter @Intnsari.

https://twitter.com/Intnsari__/status/1257341441015242761?s=19

Pemilik akun @wahyuprewell juga menyampaikan keluhannya terkait permasalahan yang ia alami. Ia berharap akan ada solusi yang masuk akal dengan kondisi saat ini.

“Universitas sedang tidak baik-baik saja. Harus ada penyelesaian masalah dan solusi yang lebih masuk akal dengan kondisi sekarang. Fasilitas tak terjamah, biaya SPP gimana? Orang tua tak lagi kerja, mau bayar pake apa. Mahasiswa dikambinghitamkan dalam permasalahan.” Tulis pemilik akun @wahyuprewell dalam cuitanya.

 

https://twitter.com/wahyuprewell/status/1257316977812500483?s=19

Hingga berita ini diturunkan, tagar #UADdown sudah mencapai 4317 cuitan.

Penulis : Yosi

Penyunting : Santi

Baca Juga:  Pekerja Rumah Tangga Butuh Perlindungan, RUU PPRT Bisa Jadi Jalan Keluar
Persma Poros
Menyibak Realita