Waspadai Penyakit di Musim Hujan

Loading

Musim pancaroba yang terjadi di Kota Yogyakarta sejak bulan akhir Desember 2019 kemarin sampai sekarang menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Keadaan udara yang tidak menentu, banyak angin besar, dan sebagainya menjadi pertanda peralihan antara musim kemarau ke musim hujan.

Diwartakan oleh TribunJogja.com bahwa berdasarkan prakiraan Stasiun Klimatologi (Staklim) Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, bulan Januari-Februari 2020 sudah memasuki puncak musim hujan. Imbauan kepada masyarakat juga sudah membanjiri katalog-katalog terkait kewaspadaan datangnya puncak  musim hujan.

Saat musim hujan, tak jarang dari kita mengidap sakit yang disebabkan dari virus dan bakteri. Suhu yang lembab dan dingin ketika musim hujan membuat virus dan bakteri mudah berkembang biak dan membuat keberadaannya lebih stabil. Tak heran jika musim hujan dikenal juga sebagai musim penyebar penyakit karena penularan penyakit cenderung lebih tinggi terjadi.

Maka dari itu, Divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Poros mengimbau kepada masyarakat, khususnya di kota Yogyakarta untuk  mencegah berbagai penularan penyakit. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu mengetahui jenis-jenis penyakit yang kemudian akan meningkatkan kewaspadaan kita.

Dilansir dari artikel Halodoc, ada enam penyakit menular saat musim hujan yang harus diketahui khususnya dalam upaya pencegahan penularan penyakit.

1.       Influenza

Penyakit yang biasa kita kenal dengan flu ini  termasuk penyakit yang umum terjadi saat musim hujan dan salah satu jenis penyakit yang menular. Virus penyebab flu mudah menular melalui udara atau air ludah. Flu terjadi akibat infeksi saluran pernapasan bagian tenggorokan dan hidung. Gejala umum yang dialami oleh penderita flu yaitu menggigil, demam, hilang nafsu makan, mual, dan muntah.

Baca Juga:  Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia Perlu Perhatian Khusus

Dalam mencegah penularan flu bisa dengan rutin mencuci tangan pakai sabun, menggunakan masker saat bepergian, dan mengkonsumsi makananan yang bergizi secara teratur.

2.       Batuk

Penyakit ini dapat menular melalui percikan air ludah ketika bersin, lalu dihirup oleh orang lain. Orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah lebih gampang tertular penyakit yang satu ini. Gejala bagi penderita batuk terjadi saat pertama-tama tenggorokan terasa gatal. Dalam berbagai kasus, batuk juga disertai dengan radang atau sakit pada tenggorokan yang membuat pengidapnya susah menelan saat makan atau minum. Menggunakan masker saat bepergian dan mencuci tangan adalah upaya pencegahan agar tidak tertular.

3.       Diare

Gejala perut nyeri dan ekskresi yang lebih encer secara berturut-turut ini sangat mudah tertular, hal itu diakibatkan lingkungan yang kurang bersih. Kontaminasi bakteri pada makanan dan minuman yang dikonsumsi salah satu penyebab dari diare. Penularan diare dapat dicegah dengan menjaga makanan agar tidak terkontaminasi langsung dengan udara, atau dengan kata lain menutup makanan saat tidak dalam waktu dikonsumsi, mencuci tangan dengan air sabun setelah buang air besar dan sebelum makan. Selain itu juga, biasakan merebus air minum sampai mendidih, menjaga kebersihan lingkungan, dan hindari sampah di sekitar tempat tinggal.

4.       Kolera

Penyakit ini tidak berbeda dengan diare, hanya saja penyakit ini disertai gejala tinja berair, muntah dan kram otot. Penyakit ini tertular disebabkan oleh virus Vibrio Cholerae yang kontak langsung dengan makanan dan minuman. Penularan penyakit ini sama seperti diare, maka sangat penting dalam menjaga kebersihan lingkungan dan diri dengan sering mencuci tangan dengan sabun.

Baca Juga:  Buah Manis Desa Wisata

5.       Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

Penyakit ini terjadi akibat infeksi virus umum yang memengaruhi hidung, tenggorokan, dan saluran udara. ISPA termasuk penyakit yang gampang menular melalui air liur, darah, dan bahkan udara. Maka dari itu, selain menjaga kebersihan lingkungan, menggunakan masker saat bepergian juga harus demi menghindari penyakit ini.

6.       Tifus

Lagi-lagi penyakit yang disebabkan oleh kontaminasi makanan dan minuman secara langsung dengan virus. Gejala yang timbul dari penyakit ini yaitu mual-mual, diare, pusing, dan hilangnya nafsu makan. Sedangkan penularan dari penyakit ini sama seperti diare dan kolera.

Menjaga kebersihan lingkungan dan menjaga makanan agar kebutuhan nutrisi tubuh mencukupi menjadi pencegahan umum yang dapat kita aplikasikan demi mencegah penularan berbagai macam penyakit. Selain itu, mengkonsumsi vitamin menjadi salah satu cara untuk menjaga daya tahan atau metabolisme tubuh. 

Sumber gambar: Google

Penulis : Abi

Editor : Fikria

Infografis : Nadia

Persma Poros
Menyibak Realita