![]()
Karya labina
Ini hidupku inilah kisah hidupku
Aku yang terkadang mersakan hal-hal yang membosankan
Bosan hidup di negara yang penuh polemik ini bosan menjalani kegiatan yang penuh dosa ini
Bosan melihat kehidupan rakyat yang tak pernah dirakyati
Bosan melihat jalannya hukum yang tak pernah adil
Yang takkan pernah bisa berubah berkembang
Hanya akan tetap tak merakyat
Adil itu mahal untuk bangasaku tercinta
Hukum tu susah bagi rakyat jelata
Hukum itu menjadi bencana bagi rakyat jelata
Tapi hukum itu mewah ketika yang terpidana para perdana negara
hukum itu soal gampang bagi penjabat tahta
hukum itu mudah sekali dibeli apalagi yang suka korupsi
kena begitu susah mencari yang putih, bersih dan sedikit suci
penjabat yang selalu ingkar janji
penjabat yang selalu korupsi
penjabat yang tak punya harga diri
penjabat yang tak puny sedikitpun naluri
ketika nalurinya mati hatinyapun mati
ketika tubuhnya mati nyawapun mati
yang tersisa hanya dosa –dosa penuh duri
yang dibawak mati
memeng manusia mati meninggalkan nama
tapii bagiku penjabat mati
meninggalkan uang untuk istri
dari hasil mencuri
hebatnya dunia indonesia ini begitu banyak mempunyai alasan-alasan yang tak pantas
dikatakn sebuah sanggahan bagi para koruptor
saat tertangkap para polri mereka
berada diluar negeri
saat didakwa lima tahun penjara
kau pura-pura sakit jiwa
ketika sudah dalm penjara
tempat kau seperti isatana raja
ketika diliput berita kau membuatnya seperti fiktif belaka
inilah indonesia penuh dengan khianat, amanat yang pernah tepat
penuh dengan maksiat yang tak hentinya
dilaknat tuhan
inilah indonesiaku berjalan seperti bekicot
berjalan seperti kura-kura
yang selalu lamban, pelan dan amat pelan
lamban bekembang,
lamban berpikir
lamban berusaha
lamban berbicara
inilah bangsa yang sulit untuk diubah
entah diman letak kesalannya
tuhankah yang salah
pemimpinkah yang salah
atau rakyatnya yang salah
atau tak pernah ada rasa bersalah
dalam pemikiran kami
atau memang inilah dikatakan kutukan
kutukan karena tak pernah patuh
yang tak pernah mersa puas
terkadang mengingat tuhan saja tak pernah
apalagi menyebutmu
sungguh tak pernah ada keraguan
hanya ada kepastian
yang sebnarnya itu menjadikan sebuah
pilihan yang mematikan . . . .
note: pukul 21:30 wib yogyakarta
Menyibak Realita